MIMPI BASAH PADA ANAK, NORMALKAH?

Pada anak remaja laki-laki (bisa juga dialami oleh remaja puteri) sering kita mendengar kata ‘mimpi basah’.  Seringkali orangtua mengetahuinya dari bercak kekuningan pada ranjang yang basah.

Mimpi basah ini tidak sama dengan ‘ngompol”.  Pada mimpi basah, basahnya adalah basah sperma, sedangkan pada ngompol, basahnya adalah basah urin/ air seni.

Apa sebenarnya ‘mimpi basah’  itu?

Mimpi basah (pada remaja laki-laki) yang sering dalam dunia medis disebut sebagai emisi nokturnal atau nocturnal orgasm, sesungguhnya adalah hal yang wajar, normal dan alami.

Mimpi basah biasanya terjadi pada remaja laki-laki yang disebabkan karena kantung sperma penuh, ‘luber” dan sperma dikeluarkan ketika seseorang remaja laki-laki mengalami mimpi dengan/ tanpa ejakulasi atau orgasme.

Udara malam hari yang dingin, apalagi menggunakan air conditioning, serta kandung kencing yang penuh dapat merangsang saraf vegetatif pada alat kelamin anak laki-laki untuk berereksi. Celana (dalam) yang ketat, gesekan alat kelamin dengan guling, selimut, sprei dan sebagainya dapat menambah sensualitas untuk terjadinya ejakulasi, dan akan memperkuat timbulnya memori terhadap pengalaman melihat gambar porno atau pengalaman terhadap hal-hal yang berbau seksual, selanjutnya terjadilah mimpi basah.

Perlu diketahui bahwa seorang laki-laki akan mengalami ereksi 5-6 kali dalam satu kali tidurnya.

Mimpi terjadi ketika seseorang dalam keadaan tidur nyenyak memasuki fase Rapid Eye Movement (REM)/ gerakan cepat bola mata. Fase ini dapat direkam dengan alat EEG yang didesain khusus yang dinamakan Polysomnography yang mengukur aktivitas gelombang otak selama tidur, yang sekarang sudah tersedia di rumah sakit di kota – kota besar di Indonesia, yang menyediakan sleep lab.

Secara mudah kita dapat mengamati seseorang yang memasuki fase REM ini dengan melihat gerakan bola mata di bawah kelopak atas mata seseorang yang sedang tidur.

Biasanya mimpi basah ini dialami oleh anak-anak remaja laki-laki berumur 10-12 tahun, namun bisa terjadi lebih awal. Remaja laki-laki yang mengalami mimpi basah untuk pertama kalinya seringkali merasa kebingungan dan tidak akan menceritakan kepada orangtuanya. Ada perasaan aneh sekaligus menyenangkan dan adanya dorongan kehendak ingin mengulanginya kembali yang seringkali dilakukan dengan cara melakukan masturbasi.

Peran orangtua diperlukan dalam memberikan edukasi dini mengenai seksual ketika anaknya mulai masuk pada fase pubertas.

Kalau anak Anda mengalami mimpi basah, jangan panik. Karena ini adalah hal yang alami.

Lakukan edukasi dini mengenai organ dan fungsi seksual sehingga anak mengerti dan tidak bingung, hindarkan anak dari paparan pornografi dan pornoaksi di usia yang cukup dini, kondisikan udara malam hari ketika tidur tidak perlu terlalu dingin, dan biasakan anak untuk membuang air kecil sebelum tidur. Bila hal tersebut tidak bisa diatasi, segera temui hipnoterapis terdekat.

Liman Harijono

About Liman Harijono

Medical Doctor, Certified Hypnotherapist & Certified Trainer Member of Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology, Master in Hospital Administration, Master in Law.