Dengan semakin kompleksnya kehidupan, terutama di kota – kota besar, maka semakin kompleks permasalahan yang dihadapi masyarakatnya.
Stres bisa membunuhmu! Pasti kita akan berkata, “Masa iya?”.
Pada saat seseorang mengalami stres atau tekanan berat dalam hidupnya, maka tubuhnya akan mengeluarkan hormon – hormon berikut ini : adrenaline, norepinephrine dan cortisol.
Hormon – hormon tersebut bisa menimbulkan kelainan fisik atau berdampak pada tubuh fisik. Hipnoterapi merupakan salah satu alternatif dalam menetralisir emosi-emosi yang timbul pada orang yang mengalami stres yang dapat memicu keluarnya hormon – hormon tersebut secara berlebihan.
Ketiga hormon tersebut adalah:
1. ADRENALIN/ EPINEFRINAdrenalin adalah sebuah hormon yang disekresi sebagai reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.
Hormon adrenalin dihasilkan oleh kelenjar adrenal (kelenjar anak ginjal), lebih tepatnya pada bagian medula adrenal (bagian dalam).
Fungsi dari kelenjar adrenal adalah :
a. Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa sehingga tekanan darah meningkat.
b. Mempercepat metabolisme pemecahan glikogen (glikogenolisis) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula darah.
Ada pun fungsi lainnya, yaitu: metabolisme glukosa terutama di saat stres.
Hormon Adrenalin timbul sebagai stimulasi otak, menjadi was-was dan siaga. Secara tidak langsung akan membuat indra kita menjadi lebih sensitif untuk bereaksi.
Stres dapat meningkatkan produksi kelenjar atau hormon Adrenalin.
Sebenarnya, jika tidak berlebihan, hormon tersebut bisa berakibat positif, membuat seseorang lebih terpacu untuk bekerja atau menjadi lebih fokus.
Namun, jika hormon diproduksi berlebihan akibat stres yang berkepanjangan, akan terjadi kondisi kelelahan bahkan menimbulkan depresi.
Penyakit fisik juga mudah berdatangan, akibat dari darah yang terpompa lebih cepat, sehingga menganggu fungsi metabolisme dan proses oksidasi di dalam tubuh.
Hormon adrenalin ini disekresikan ketika orang sedang marah, merasa ketakutan, dan mengalami stres. Pada keadaan tersebut kadar hormon adrenalin di dalam tubuh akan naik. Selain itu hormon ini juga dapat dirasakan pada saat kita melakukan kegiatan-kegiatan menegangkan, seperti berdiri di ketinggian atau berada dalam kondisi ketakutan.
2. NOREPINEPHRINE/ NORADRENALIN
Fungsi utama norepinefrin adalah mengendalikan siklus istirahat, kewaspadaan dan memori pada susunan saraf pusat.
Norepinefrin juga berfungsi sebagai hormon dan neurotransmitter menurut situs Macalester College.
Norepinefrin sering dipergunakan secara medis untuk mengobati orang yang menderita hipotensi berat.
Norepinefrin juga dapat mempengaruhi jantung dengan meningkatkan kontraksi otot. Hal ini terjadi ketika dilepaskan sebagai neurotransmitter dari neuron simpatik pada sistem saraf simpatik. Ini juga merupakan bagian dari respons “fight or flight” bersama dengan epinefrin. Mereka melepaskan glukosa, meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan aliran darah ke otot rangka.
Norepinefrin/ noradrenalin disintesis oleh tubuh dari dopamin pada sel meduler kromafin.
Bagaimana cara kerjanya?
Noradrenalin adalah hormon yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Noradrenalin kadang-kadang juga disebut sebagai norepinefrin.
Noradrenalin menghasilkan efek luas pada banyak area tubuh dan sering disebut sebagai ‘fight or flight’, karena bertanggung jawab untuk reaksi tubuh terhadap situasi stres atau situasi darurat.
Noradrenalin biasanya menghasilkan efek seperti peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah, pelebaran pupil, pelebaran saluran nafas pada paru-paru dan penyempitan pembuluh darah pada organ non-esensial.
Hal ini memungkinkan tubuh untuk bertahan dengan baik dalam menghadapi situasi stres.
Noradrenalin bekerja dengan merangsang reseptor yang disebut adrenoseptor, yang ditemukan di seluruh tubuh.
Ketika disuntikkan ke pembuluh darah, noradrenalin bertindak terutama pada jenis adrenoseptor yang dikenal sebagai reseptor alfa. Ini ditemukan pada otot di dalam dinding pembuluh darah perifer.
Hormon noradrenalin merangsang reseptor alfa ini menyebabkan otot berkontraksi, yang membuat pembuluh darah mengerut dan menyempit.
Dengan mempersempit pembuluh darah pada ekstremitas, noradrenalin melakukan pengalihan darah ke organ-organ penting seperti jantung dan otak.
Hal ini juga menghasilkan resistensi yang lebih besar bagi jantung untuk berdetak, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Noradrenalin digunakan untuk mengembalikan tekanan darah normal dalam situasi darurat ketika tekanan darah menurun sangat rendah.
3. HORMON KORTISOL
Hormon kortisol adalah hormon yang sangat terkenal dan hormon ini akan keluar jika kita mengalami stres.
Ketika kita stres, maka otomatis korteks adrenal akan mengeluarkan suatu hormon stres primer yang bernama Kortisol yang juga dikenal sebagai hormon katabolik (pembongkar). Dengan keluarnya hormon kortisol ini akan terjadi perubahan proses metabolisme tubuh. Gula darah menjadi naik, terjadinya resistensi hormon insulin, bahkan Dr. Michael Corgan dalam bukunya Hormonal Health menyatakan kortisol akan mencincang otot anda lebih cepat dari seorang koki sushi.
Kabar buruk dari keadaan tersebut adalah tubuh menjadi lemah sistem kekebalan tubuh akan terganggu, membuat kita mudah terserang berbagai penyakit.
Selain itu kortisol juga menjadi ancaman serius bagi tulang karena hormon kortisol yang berlebihan dapat mempercepat laju pengeroposan tulang kita.
Jadi meski kita sering minum susu dengan kalsium tinggi dengan tujuan untuk tulang yang sehat tetapi jika kortisol tidak dikendalikan agaknya usaha tersebut menjadi usaha mubazir bahkan salah-salah menjadi sumber radikal bebas karena kalsium tinggi merupakan salah satu zat yang dapat meningkatkan termogenesis (menimbulkan panas tubuh) yang efek sampingnya juga meningkatkan produksi radikal bebas.
Yang paling fatal adalah diproduksinya cortisol /kortisol secara berlebihan karena hormon ini menyebabkan kerusakan pada organ.
Hipnoterapi bekerja dengan menguras faktor – faktor emosi yang menyertai stres, sehingga tubuh hanya membentuk hormon – hormon tersebut dalam jumlah normal, sehingga risiko – risiko akibat keluarnya hormon – hormon tersebut secara berlebih tidak terjadi.