Pikiran dapat diibaratkan “taman hati”, sebuah taman yang sangat indah yang ada di dalam hati kita. Tentunya taman yang sangat indah ini harus kita jaga dan pelihara dengan baik. Tanaman dan bunga-bunga yang berwarna-warni dan bermekaran harus kita siangi dan rawat dengan baik, sehingga dapat membuat kita, “pemiliknya”, merasakan kenyamanan.
Kadang-kadang terpaan angin membuat daun-daun kering berjatuhan, kadang-kadang di sela-sela tanaman yang berbunga tumbuh ilalang yang tidak kita harapkan. Belum lagi sampah-sampah yang beterbangan memasuki taman hati kita.
Kita yang memiliki taman hati ini pun seringkali mengadakan pesta pora bersama teman-teman kita, dan secara tak sadar pesta tersebut menyisakan sampah-sampah di taman hati kita, juga secara tidak sadar kegemaran kita mengumpulkan sampah-sampah pikiran dengan mengijinkan hal-hal negatif masuk ke dalam taman hati kita melalui indera-indera kita (melalui mata kita gemar melihat/ menonton hal-hal negatif, membayangkan hal-hal negatif, melalui mulut kita berbicara dengan kalimat-kalimat negatif,melalui telinga kita mendengar hal-hal negatif, melalui hidung kita mencium hal-hal negatif). Cara lain masuknya sampah pikiran ini adalah berkumpul dengan orang-orang yang berperilaku negatif, menulis hal-hal negatif, dan sebagainya.
Contoh nyata adalah menonton tv dengan berita-berita kejahatan, mendengar curhat dan curcol, membicarakan keburukan orang, marah, benci, dendam, tersinggung dan sebagainya. Taman hati kita yang tadinya bersih dan indah, bisa menjadi kotor dan berkurang keindahannya.
Sampah-sampah pikiran tersebut harus dibuang. Kalau kita tetap menyimpan sampah-sampah pikiran tersebut, maka sampah pikiran tersebut akan membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap yang dapat menjadikan kita tidak merasakan adanya kenyamanan dalam taman hati kita. Semakin kita malas membersihkannya, semakin kotorlah taman hati kita, sehingga lama kelamaan tidak ada lagi kenyamanan itu.
Sebagai manusia yang diberikan akal budi dan perasaan, kita sebenarnya dibekali dengan kemampuan untuk memilih hal-hal positif dan negatif. Pikiran yang diarahkan untuk hal-hal positif akan membawa pada kedamaian dan kebahagiaan, sedangkan mereka yang berkonsentrasi pada hal-hal negatif akan menemui kegagalan dan penderitaan.
Beberapa hal ini dapat dilakukan untuk membuang sampah pikiran Anda:
1. Tarik napas yang panjang dan dalam melalui lubang hidung dan hembuskan ke luar pelan-pelan melalui mulut. Pada saat menarik napas niatkan untuk merasa lega dan nyaman dan ketika menghembuskan napas niatkan untuk mengeluarkan sampah-sampah (emosi) negatif pikiran Anda. Ulangi beberapa kali dan rasakan, niatkan untuk mengalami kelegaan pada diri Anda.
2. Transfusi mental
Bagaimana cara melakukan transfusi mental ini?
Cara yang paling mudah dapat dilakukan dengan :
a. Jaga pikiran Anda supaya mengurangi kadar sampah negatif Anda untuk selalu berpikir positif. Dengan demikian ’emosi’ yang beredar di diri dan pikiran Anda tetap berisi dengan emosi positif. Hindarkan dan jangan diladeni ketika ‘Mr. Negatif’ menyapa Anda. Jangan suudzon dengan apa yang Anda lihat, dengar dan rasakan. Selalu berpikir dan berkata tentang hal-hal yang positif.
b. Biasakan panca indera Anda hanya untuk melihat, mendengar, mencium/ membau dan merasakan mengenai hal-hal yang positif. Sebagai contoh hindari tontonan di TV atau media lain yang memberitakan mengenai hal-hal yang buruk, seperti kecelakaan, berita perceraian selebritis, pembantaian, pembunuhan dan sebagainya.
c. Ikutlah dalam kegiatan-kegiatan sosial sekaligus kembangkan rasa syukur terhadap apa yang telah kita dapat.
d. Ikut berbahagia dengan kebahagiaan orang lain.
e. Lakukan ‘Me Time’ Anda untuk melakukan hal-hal yang positif dan sempatkan waktu untuk melakukan relaksasi minimum satu kali di pagi hari. Cukup setengah sampai satu jam saja. Berbicara dengan pikiran bawah sadar Anda untuk mendukung Anda agar menjadi pribadi yang lebih baik, ketika Anda telah mencapai kedalaman relaksasi.
Seorang hipnoterapis pasti juga mengetahui bagaimana cara menetralisir sampah-sampah pikiran yang didapatkan ketika Klien mengemukakan masalah-masalahnya kepada terapis melalui curahan hatinya.
Semoga bermanfaat untuk membuat “taman hati” Anda tetap bersih, cantik dan indah, sehingga Anda akan selalu merasakan kenyamanan dan kedamaian dalam menjalani hidup kita sehari-hari dengan perasaan bahagia.